Jumat, 23 November 2012

objek wisata museum Bajra Sandhi

Objek wisata Monumen Bajra Sandhi, Bali. Merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan menjadi symbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman,  serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter.
Monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Bali yang mengekspresikan sebuah genta yang tinggi menjulang di tengah padma (seroja), lambang pertemuan lingga dan yoni yaitu sifat maskulinitas dan sifat femininitas yang akan melahirkan kesuburan dan kemakmuran. Bangunan ini menerapkan konsepsi Tri Mandala. Perjalanan dari bandara butuh sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Untuk bisa mengunjungi tempat ini, wisatawan bisa ikut paket half day tour yang kami telah susun rute perjalanannya. Untuk ikut paket tour lainnya di Bali Tours Club kami sediakan paket tour seperti 3 hari tour , 4 hari tour , 5 hari tour , 6 hari tour Atau wisatawan bisa sewa mobil + supir + bbm menentukan sendiri rute perjalanan yang mau dipilih bisa juga sewa kendaraan setir sendiri.


areal bajra sandhi
 

Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
  • Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen.
  • Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diaroma yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
  • Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
Pada bangunan monumen terlihat: 
  • Guci Amertha, disimbulkan dengan kumba (semacam periuk) yang terlihat di bagian atas monument
  • Ekor Naga Basuki terwujud dekat Swamba dan kepalanya pada Kori Agung
  • Badan Bedawang Akupa diwujudkan pada landasan monumen, kepalanya pada Kori Agung.
  • Gunung Mendara Giri diwujudkan dengan monumen yang menjulang tinggi.
  • Kolam mengelilingi monumen, diibaratkan sebagai Ksirarnawa (lautan susu).

Buka setiap hari antara jam 8.30 s/d 16.30

Monumen Bajra sandhi
 Objek wisata Bajra Sandi - Bajra sandi Bali

Jumat, 16 November 2012

Objek Wisata Kerta Gosa


Kerta Gosa
               Kerta Gosa berada di pusat kota Kabupaten Klungkung. Sekitar 40 km dari kota Denpasar ke arah timur dengan melintasi by pass Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Lokasinya tepat di depan kantor Bupati Kabupaten Klungkung.


 
              Bangunan Kerta Gosa adalah bagian dari komplek bangunan kerajaan Klungkung yang dibangun pada tahun 1686 oleh pemegang kekuasaan pertama yaitu Ida I Dewa Agung Jambe. Pada jaman dahulu Kerta Gosa adalah tempat diskusi mengenai situasi keamanan, keadilan, dan kemakmuran wilayah kerajaan Bali, atau disebut dengan tempat pengadilan di Bali pada jaman dulu.
             Kerta Gosa terdiri dari dua buah bangunan, yaitu Bale Kerta Gosa dan Bale Kambang. Bangunan Bale Kambang dikelilingi kolam yang disebut Taman Gili. Keunikan dari kedua bangunan tersebut adalah pada langit – langit bangunan terdapat lukisan wayang, yang mengambarkan kasus yang disidangkan, serta jenis – jenis hukuman yang akan diterima jika melakukan kesalahan. Disamping itu lukisan –lukisan tersebut juga menceritakan hukum karma pahala atau akibat dari baik buruknya perbuatan manusia yang dilakukan selama hidupnya dan penjelmaan kembali kedunia untuk menebus semua dosa dari perbuatannya.
               Selain kedua bangunan tersebut juga terdapat museum yang ramai dikunjungi wisatawan. Museum itu menyimpan benda – benda bersejarah peninggalan kerajaan Klungkung dan benda – benda yang digunakan oleh pengadilan adat tradisional Bali pada jaman dulu.


         Wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 15.000 sudah termasuk menggunakan sarung dan selendang sebelum memasuki areal Kerta Gosa. Selain itu, banyak Bali photographer yang melakukan pre wedding photo di Kerta Gosa. 

              Di sebelah areal parkir Kertagosa juga terdapat pertokoan dan pasar seni. Para pedagang banyak menjual barang-barang kerajinan seperti kain tenun, perhiasan emas dan perak, lukisan wayang, dan anyam-anyaman. Pedagang acung juga tidak kalah menjajakan dagangannya di sekitar areal parkir. Kertagosa tempat wisata di Bali, ramai dikunjungi wisatawan terutama pada saat liburan sekolah dan hari raya. 

             Daerah wisata yang terkenal di Klungkung selain Kertagosa adalah desa Kamasan yang merupakan desa pusat kerajinan uang kepeng, kerajinan perak, lukisan wayang serta tempat wisata pura Goa lawah, yang didalam pura terdapat goa kelelawar.

Objek Wisata Gua Maria

Gua-Maria-Sendangsono
Sendangsono berasa dari 2 (dua) kata bahas Jawa, yaitu Sendang (mata air) da sono (pohon sono), yang berarti mata air di bawah sebatang pohon Sono. Gua Maria Sendangsono berada di wilayah Paroki Promasan, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta. Dahulu sumber mata air ini bernama sumber Semagung, salah satu dari tiga mata air di daerah tersebut. Kalibawang terhitung sebagai daerah yang kekurangan air. Masyarakat setempat sukar sekali menggali sumur. Hanya ada tiga sumber air di tempat itu, yaitu Beji Klangon, Tuksanga yang terletak di antara Gereja Plasa dan tempat peziarah,m serta Semagung yang disebut Sendangsana bertuah. Sejak awal, Sendangsono dipandang istimewa, dibanding kedua sendang lainnya.
Menurut cerita para tetua setempat, para Bikkhu Buddha yang pulang dari candi Borobudur ke vihara, memilih air Sendangsono untuk diminum. Sementara itu, masyarakat sekitar meyakini tempat itu didiami segala macam roh. Sebab itu, selama bertahun2 mereka mengadakan selamatan dan sesaji bagi roh yang menguasai sendang tersebut. Konon roh mendiami pohon - pohon sono yang tumbuh subur di sekitar sendang tsb. Latar belakang tsb menjadi sumber inspirasi untuk menjadikannya sebagai tempat kudus.
Tempat yang dulunya diyakini sebagai tempat tinggal roh, diubah menjadi tempat bersemayam Bunda Maria yang tak bernoda. Pada tgl 14 Desember 1904, Pastor Van Lith SJ, seorang misionaris Belanda, tiba di Semarang. Beliau memberkati sumber air itu untuk membaptis 173 orang, rombongan pertama orang Katolik yang dipermandikan di Jawa Tengah. Momen bersejarah ini terukir di sebuah tembok yang terletak di dekat dengan altar utama Gua Sendangsono. Sejak saat itu, tempat itu terkenal sebagai tempat ziarah Bunda Maria. Gua Maria Sendangsono dianggap sebagai Gua Lourdes-nya Asia Tenggara saat ini.

Harga Tiket : 5.000

Apabila anda tertarik dengan tempat wisata ini, anda bisa kembali ke menu Beranda dan pilih "Ciptakan sendiri Paket yang anda inginkan" di box Pilih Paket Wisata sebelah kanan.

OBJEK DESA PANGLIPURAN


Desa Penglipuran
Desa Penglipuran adalah sebuah desa tradisional yang terletak di Kubu, Kabupaten Bangli, Bali yang memiliki kehidupan bersosialisasi dan Budaya yang unik. Desa ini masih sangat asri yang menggambarkan suasana kehidupan masyarakat Bali jaman dahulu yang belum tersentuh oleh pengaruh modernisasi. Alam pedesaan disini didukung oleh suasana yang sejuk karena terletak pada lahan ketinggian sekitar 700 m di atas permukaan laut dan menurut sejarah yang diceritakan turun temurun oleh para sesepuh tua, nama desa ini diambil dari kata Pengeling Pura yang artinya ingat kepada leluhur, tetapi ada juga yang mengartikan penglipuran adalah Penghibur. Konon pada jaman kerajaan dahulu, banyak raja-raja mengunjungi desa ini sebagai tempat untuk menghibur diri karena alamnya yang indah dan suasananya yang damai. Tempat menarik yang bisa lihat disini adalah rumah-rumah penduduk yang masih tradisional yaitu tembok rumah masih terbuat dari tanah dan atap rumah masih terbuat dari bambo. Rumah-rumah ditata sedemikian rapi sehingga tampak mirip antara rumah satu dengan yang lainnya.

Jumat, 09 November 2012

Pantai Sanur


Pantai Sanur Matahari Terbit Denpasar – Tempat Wisata Menarik Di Bali

sunrise sanur Tempat Wisata Menarik Di Bali SanurSanur dari dulu tempat wisata ini sudah terkenal, semenjak di bangunnya hotel berbintang pertama di Bali yang bernama Bali Beach Hotel. Tempat wisata ini, menjadi salah satu pilhan dari para wisatawan asing atupun domestik, selain Kuta, Jimbaran ataupunSeminyak, jika berkunjung ke pulau dewata.
Di Sanur terdapat banyak hotel berbintang sekarang dengan harga yang relatif setara dengan daerah wisata lain di pulau dewata. Salah satu pantai yang terkenal di daerah ini, bernama pantai matahari terbit, pantai ini dinamakan matahari terbit karena pantai ini selalu menawarkan pemandangan indah dari terbitnya matahari. Setiap pagi sekitar jam 05:30, jika anda berkunjung ke pantai ini, anda akan melihat banyak wisatawan yang menanti terbitnya matahari.
Pasir di pantai sanur berwarna putih dan air laut cenderung dangkal di pantai sanur. Selain itu, anda akan banyak melihat perahu traditional nelayan yang berjajar di pinggir pantai dan perahu-perahu tersebut memiliki warna yang menarik untuk di lihat. Selain untuk melihat sunrise, pantai sanur juga sering di gunakan oleh para fotografer profesional untuk mengambil foto pre wedding, dengan background sunrise dan perahu traditional nelayan yang bewarna-warni.
Selain itu objek wisata Sanur meyediakan failitas water sport di Bali khusus untuk Seawalker Bali. Jika anda belum tahu apa itu seawalker anda dapat mengklik link, di website tersebut akan dijelaskan secara mendetail tentang seawalker di pantai Sanur.
Untuk mempermudah anda mencari lokasi pantai Sanur, anda bisa melihat peta di bawah dan jika anda ingin mendapatkan petunjuk arah, silakan klik link yang bertuliskan “Lihat Peta Lebih Besar”, anda akan di arahkan ke website Google map. Pada website Google map terdapat dua kolom, yaitu kolom A dan kolom B, silakan di ganti nama lokasi sesuai dengan tempat anda berada sekarang di kolom A, selanjutnya klik tombol biru bertuliskan “Dapatkan Petunjuk Arah”. Semoga peta tersebut dapat mempermudah anda dalam mencari tempat wisata menarik di Bali Sanur.

Objek Wisata Pantai Lovina


photo belita.balihita.com
Belum ada sumber akurat mengenai asal mula nama pantai dengan daya tarik lautnya yang begitu indah di pandang mata. Menurut putra-putra  almarhum Anak Agung Panji Tisna, keturunan Raja Buleleng dan sastrawan yang terkenal, nama pantai ini diberikan oleh almarhum atas tempat milik almarhum di Desa Kaliasem. Disinilah bungalow untuk pertama kalinya dibangun oleh almarhum sebagai tempat peristirahatan.  Konon nama Lovina diambil dari nama hotel kecil di India “Lafeina”. Di hotel ini alamarhum pernah menginap dan menulis buku dengan judul “Ni Ketut Widhi” yang telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa.
Ada versi lain mengatakan nama Lovina diberikan karena ada dua pohon yang ditanam oleh putra beliau yang kemudian tumbuh saling mengikat. Lovina dalam bahasa latin berarti saling mengasihi atau saling manyayangi. Nama Lovina kemudian oleh Bupati Buleleng periode 1988-1993 Ketut Ginantra diartikan , sebagai singkatan dariLOVE and INA yang diartikan sebagai Cinta Indonesia.
photo beritadaerah.com
Kawasan pantai ini sangatlah tenang, pasirnya kehitam-hitaman, serta keindahan karang dan ikan nya sangat memikat mata. Airnya yang tenang  sangat cocok bagi Anda yang hobi menyelam, snorkling, berenang, memancing, berlayar, mendayung, atau hanya sekedar berendam di laut. Daya tarik lainnya yaitu Dolphin atau lumba-lumba dalam habitat aslinya. Kurang lebih 1 km lepas pantai, ratusan lumba-lumba dapat kita lihat di pagi hari. Sementara, kawasan ini menjadi kawasan wisata di Buleleng. Akomodasi penginapan yang disediakan antaralain hotel Melati, hotel Bintang, Pondok Wisata, restaurant dan fasilitas lainnya. (travelling-indo) tag: pantai, bali, buleleng, Lovina, penginapan, lumba-lumba, bungalow, NI ketut widhi, hotel, india, memancing, snorkeling, berlayar, laut., dolphin


Jumat, 02 November 2012

Menengok Wisata Sejarah Candi Gunung Kawi 

Mendengar kata “Gunung Kawi” barangkali ingatan kita akan melayang ke sebuah gunung cukup kesohor di Jawa Timur yang sering dijadikan tempat pesugihan untuk mencari kekayaan. Iya, Gunung Kawi yang terletak di dekat Gunung Butak tersebut terkenal sampai ke seantero negeri ini. Namun, bukan Gunung Kawi itu yang dimaksud melainkan Candi Gunung Kawi yang terletak di Tampaksiring, Bali.

Siapa yang tak mengenal Bali, kota sejuta wisata dan merupakan sumbernya keindahan yang sangat terkenal sampai ke mancanegara. Candi Gunung Kawi merupakan bukti bahwa keindahan Bali tak hanya terletak pada alamnya yang menawan dan asri, namun pada peninggalan sejarahnya yang juga kental. Adalah Candi Gunung Kawi inilah yang bisa dijadikan lokasi wisata sejarah yang layak untuk dikunjungi.
Makna Etimologi

Tak ada yang tahu pasti mengenai asal mula kata “Gunung Kawi”. Namun, berdasarkan tinjauan etimologi, Gunung Kawi berasal dari dua gabungan kata yakni “Gunung” dan “Kawi”. Gunung berarti daerah yang berumpak-umpak dan memiliki puncak diatasnya (pegunungan), dan Kawi bermakna pahatan. Maka, maksud dari kata “Gunung Kawi” adalah pahatan-pahatan yang terdapat di pegunungan atau padas pahatan.

Candi Gunung Kawi merupakan peninggalan sejarah abad ke-11 dimana di kompleks candi tersebut terdapat pemakaman keluarga raja, permaisuri dan keturunannya yang pernah memerintah di wilayah Bali. Raja Udayana merupakan yang paling terkenal di Bali dan berasal dari Dinasti Warmadewa. Beliau menikah dengan seorang puteri raja dari Kerajaan Kediri bernama Gunapriya Dharma Patni, yang kemudian dikaruniai dua orang anak yaitu Erlangga dan Anak Wungsu.

Setelah Raja Udayana turun tahta, Anak Wungsu pun tampil menggantikan ayahnya yang terjadi antara tahun 1049-1077. Setelah meninggal, abu jenazahnya kemudian disimpan dalam salah satu candi di sekitar kompleks Candi Gunung Kawi. Makanya tak heran kalau candi ini sangat dijaga kelestariannya karena menyimpan nilai sejarah dan seni yang tak terhitung harganya.
Bangunan Sekitar Candi
Tepat di sebelah tenggara kompleks candi ini terdapat sebuah wihara yang dijadikan sebagai tempat tinggal pendeta Budha atau Bhiku. Peninggalan candi dan wihara ini bisa ditafsirkan sebagai penghargaan atas keragaman agama dan budaya yang sudah ada di Bali sejak dahulu kala. Sehingga dengan berkunjung ke Candi Gunung Kawi kita dapat belajar mengenai sejarah, kebudayaan, dan sekaligus menikmati keindahan alam di sekitar kompleks candi yang dijamin menawan.
Jalan ke Candi Gunung Kawi
Kompleks candi ini termasuk objek wisata yang sangat strategis karena lokasinya yang tak seberapa jauh dari Kota Denpasar. Dari Kota Denpasar, Anda bisa berkendaraan sekitar 40 km jauhnya menuju ke Tampaksiring yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali, yang merupakan lokasi Candi Gunung Kawi. Kompleks candi sendiri sudah bisa dilihat dan dinikmati setelah melewati gapura dan 315 anak tangga di pinggir Sungai Pakerisan  yang terletak di candi tersebut.


OBJEK WISATA TRUNYAN

Misteri Makam Desa Trunyan Bali



Dongeng asal-muasal keberadaan desa Trunyan dalam artikel ini memiliki 2 versi - entah kisah mana yang mendekati kisah nyata. Desa Trunyan memiliki pesona yang dapat dikatakan dibilang alami. Cerita ini diambil dari beberapa referensi, jika masih terdapat kekurangan sekiranya dapatlah ditambahkan.
pohon taru menyan

Kisah Versi Pertama

Alkisah pada suatu hari beberapa abad yang lalu di puri dalem Solo, di pulau Jawa tercium bau yang harum sekali. Bau harum yang luar biasa tersebut menarik perhatian empat orang anak dalem Solo untuk mengembara mencari sumbernya.

Dalam pengembaraan itu akhirnya mereka tiba di pulau Bali. Setibanya di kaki selatan gunung Batur, anak dalem Solo yang wanita berkeputusan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Ketiga saudara laki-lakinya melanjutkan pengembaraan mereka menyusuri tepi danau Batur.

Waktu mendengar suara burung karena kegirangan, saudara termuda mereka berteriak. Perbuatan tersebut membuat kakak tertuanya marah, kakaknya menendangnya sampai jatuh bersila.

Sesudah meninggalkan adiknya, kedua saudara tersebut melanjutkan perjalanan. Oleh karena sangat senang bertemu dengan manusia, anak kedua dari saudara itu menyapa orang tersebut.Kelakuan adiknya tersebut membuat si kaka tidak senang, akhirnya ditinggalkan adiknya di tempat tersebut.

Setelah meninggalkan adik-adiknya di desa-desa itu, putra dalem Solo yang sulung melanjutkan perjalanannya ke arah utara. Akhirnya ia tiba disebuah dataran tempat ditemukannya seorang Dewi yang teramat menggiurkan hati mudanya. ewi ini pada waktu ditemukan berada di bawah pohon taru menyan, sumber bau harum tersebut.yang dicari selama ini. Perasaan birahi jejakanya segera bangkit dan diluar kekuasaannya lagi sang Dewi segera disenggamai.Setelah tersalurkan birahinya, si pemuda petualangan itu pergi menghadap kaka sang Dewi untuk meminang adiknya.Kakaknya menyetujui, akhirnya mereka pun menikah.

Setelah usainya upacara perkawinan mereka,tempat yang mereka diami berangsur-angsur berkembang menjadi kerajaan. Kemudian karena khawatir kerajaan mereka itu akan diserang oleh orang luar, yang terpesona bau semerbak yang keluar dari pohon taru menyan tersebut, maka sang permaisuri memerintahkan untuk menghilangkan bau semerbak itu. Caranya Ia memerintahkan agar jenazah-jenazah orang Trunyan untuk selanjutnya tidak lagi dikebumikan,melainkan dibiarkan membusuk di bawah udara terbuka.Itulah sebabnya, maka sejak itu, desa Trunyan tidak lagi mengeluarkan bau semerbak yang mempesonakan,namun sebaliknya jenazah-jenazah penduduk yang dibiarkan membusuk di udara terbuka di daerah pemakaman sema Wayah tidak mengeluarkan bau busuk.

Kisah Versi Kedua

Dikisahkan, bau harum taru menyan, memancing Ratu Gede Pancering Jagat mendatangi sumber bau. Di sekitar pohon-pohon hutan cemara Landung, beliau bertemu dengan Ida Ratu Ayu Dalem Pingit [Ratu Ayu Dalem Dasar]. Mereka kemudian menikah dan disaksikan oleh penduduk Desa Hutan Landung yang sedang berburu. Sebelum meresmikan pernikahan, Ratu Gede mengajak penduduk Desa Cemara Landung untuk membuat desa yang bernama Taru Menyan dan lama kelamaan terkenal menjadi Trunyan. Itulah asal kata Trunyan.

Akibat adanya Ratu Pancerin jagad, maka masyarakat Trunyan percaya bahwa desanya menjadi satu-satunya desa di dunia ini yang anti gempa. Menurut cerita si tukang boat, Beberapa waktu yang lalu ada gempa yang terjadi di Seririt, Singaraja yang juga dirasakan oeh penduduk kintamani, namun tidak dirasakan di trunyan. Tanda adanya gempa disekitarnya dapat dilihat penduduk Trunyan melalui pancaran mata air yang keluar tidak lurus keluarnya namun bergoyang2.
Yup, itulah dunia, banyak sekali keanehanya.

Trunyan merupakan satu dari tiga Suku Bali asli [Bali Aga], yaitu suku yang ada dibali sebelum Jaman Majapahit dan sebelum gelombang pengungsian warga kerajaan Majapahit terakhir yang menolak menjadi Muslim [hijrah ke Bali]. Dua suku Bali asli lainnya adalah Suku Tenganan di Karang Asem [Smarapura] dan Suku Yeh Tipat di Singaraja. Trunyan termasuk di lingkup Kabupaten Bangli.

Suku Trunyan, punya tiga cara unik menangani mayat, diupacarai yang setara dengan upacara ngaben di tempat lain:

Untuk yang meninggal adalah Bayi, maka mayatnya dikubur, lokasinya disebut Sema Muda, kira-kira 200 meter-an ke sebelah kanan lagi namun sebelum desa trunyan dari arah sekarang ini.

Untuk yang meninggal adalah orang yang kecelakaan, dibunuh atau bukan karena mati normal. Maka mereka anggap itu mempunyai kesalahan besar. Lokasi mereka dikubur [Sema bantas] adalah di perbatasan antara desa Trunyan dan Desa abang. Letaknya Jauh dari tempat kami sekarang.

Untuk yang mati normal, Mayat mereka diberi kain putih dan hanya diletakan di bawah Taru Menyan [Pohon wangi]. Maksudnya mati normal adalah tidak punya salah/kesalahan sesuatu, di luar kreteria di atas.

Mayat itu diletakkan di atas tanah dengan lubang yang sangat dangkal [kira-kira 10 - 20 cm]. Tujuannya supaya tidak bergeser-geser [karena bidang tanah di tempat itu tidaklah dapat disebut datar]. Jumlah maksimum mayat yang diperkenankan ada di bawah pohon taru menyan adalah 11 mayat. Alasannya adalah mayat yang ke 12 dan seterusnya, akan berbau. Baunya kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak.

Bisa jadi itu disebabkan keterbatasan bau yang dapat diserap oleh taru menyan tersebut, yaitu kurang lebih sekitar 11 x 60 kg [asumsi berat rata-rata mayat] = 660 kg. Sehingga untuk menyerap mayat berikutnya menjadi tidak maksimal.

makam orang tanpa dikuburkan
mayat dalam proses dekomposisi
tulang tengkorak di desa trunyan

Walaupun mayat itu mati normal sekalipun, namun jika tidak sepenuhnya bersih dalam artian bersih dari kesalahan, maka bau mayat akan tetap ada walaupun tempo-tempo ada dan tempo-tempo tidak. Bukan cuma itu, mayat yang ‘ada kesalahan’ itu, lebih cepat busuk dari mayat yang lain [rata-rata pembusukan normal adalah 2 bulanan].

Penjelasan mengapa mayat yang menggeletak begitu saja di sema itu tidak menimbulkan bau padahal secara alamiah, tetap terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut ini disebabkan pohon Taru Menyan tersebut, yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat. Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini, hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Trunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut.

OBJEK WISATA PANTAI LOVINA

Pantai Lovina : Objek wisata pantai Buleleng Bali Utara

Pantai LovinaPantai Lovina merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Buleleng terletak sekitar 9 km dari kota Singaraja. Berbeda dengan pantai Kuta maupun pantai Sanur, di Pantai Lovina tidak cocok sebagai tempat berjemur karena banyaknya ada sampan (perahu kecil) yang berjejer dipinggiran pantai. Sampan-sampan ini digunakan untuk aktifitas melihat atraksi lumba-lumba (Dolphin) di pagi hari.
Atraksi pengejaran lumba-lumba ini dimulai pada pagi buta jam 5.00. Diawali malam sebelumnya kita pesan perahu di hotel atau langsung ke para nelayan di sana. Dan pada jam 5.00 terdengar ketokan pintu dan teriakan “Dolphin, Dolphin”, itulah isyarat atraksi mengejar lumba-lumba dimulai.
Bergegas menuju pantai, naik ke perahu, dan kita pun melaju ke tengah laut. Awalnya tidak ada apa-apa. Tapi kemudian berloncatanlah puluhan lumba-lumba yang seolah sengaja minta dikejar. Maka belombalah perahu-perahu mengejar ke arah lumba-lumba diiringi teriakan kegirangan para penumpangnya. Begitu semua perahu sudah mengejar, lumba-lumba berlompatan menjauh dan kita terus mengejar, lalu mereka hilang. Senyap sebentar hanya ada suara angin dan mata nyalang mencari lumba-lumba.
Hooop, para lumba-lumba-lumba muncul lagi di tempat lain, dan perahu-perahu berbalik arah mengejar lagi. Kadang lumba-lumba berenang dekat sekali dengan perahu, kadang di depan, kadang menjauh, mereka seolah sudah tahu permainan ini. Aktivitas ini berlangsung sampai kira-kira jam 7.30 pagi. Setelah matahari cukup tinggi, kembalilah kita menepi.
Ada berbagai penginapan mulai dari Inn hingga Cottages tersedia dengan harga yang sangat terjangkau. Jadi jika Anda mau berliburan ke Bali Utara khususnya Pantai Lovina, Anda tidak perlu takut dengan fasilitas sarana maupun prasarana karena semua telah tersedia.

OBJEK WISATA SANGEH





Sejarah

Sangeh adalah nama sebuah desa, yang dibagian utara desanya ditumbuhi pohon Pala seluas 14 hektar dan dihuni oleh ratusan kera. Pohon pala seperti itu tidak dijumpai di tempat lain di Bali dan keberadaannya di Sangeh ini merupakan misteri. Sebuah pura kecil diselimuti lumut hijau tersembunyi disela sela hutan pala yang menjulang tinggi itu.
Di punggung sebuah tugu pura tersebut di pahat patung Garuda, seekor burung mistik yang di dalam cerita Samudramantana dikisahkan sedang mencari tirta Amerta di dasar samudra, kemudian atas jasanya oleh Betara Wisnu, dihadiahkan seteguk kepadanya, akhirnya Garuda menjadi kendaraan setia Bathara Wisnu.

Legenda lain menceritakan bahwa penghuni hutan tersebut adalah prajurit kera yang kelelahan di dalam pertempuran membunuh Rahwana. Kera kera itu jatuh bersamaan dengan bungkahan gunung dan hutan yang dipakai menghimpit tubuh Rahwana kemudian menetap di hutan itu.
Cerita lain juga mengatakan bahwa seorang putri kerajaan Mengwi bernama Mayangsari yang sedang kasmaran, gagal bertunangan, akhirnya melarikan diri ke hutan terdekat dan menjadi seorang pertapa. Di dalam pelariannya itu dia tidak memakai sehelai pakaian pun, sehingga harus memakai rambutnya yang panjang untuk menutupi bagian tubuhnya yang paling terlarang. Dia gagal mewujudkan impiannya dan meninggal secara gaib. Masyarakat setempat percaya, bahwa dewi itu kini menjadi Bethari Mayangsari.

Sedikit Tentang Sangeh

Taman Wisata Alam Sangeh, mungkin memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, padahal Sangeh terletak di sebuah pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar.



Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.


Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun, kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat rajakera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari. Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat jatah makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.



Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam \ cinderamata. Hutan wisata ini memang banyak ditumbuhi tanaman pala (dipterocarpustrinervis). Menurut informasi hutan pala ini telah berumur ratusan tahun, bahkan diantara pohon pala tersebut konon ada yang telah berumur lebih dari tigaratus tahun. Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan Wisata Sangeng dibuat sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung. Sebenarnya rencana pembuatan
taman ini sangat dirahasikan namun akhirnya pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya pembuatan taman itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama Sangeh, yang artingya ada orang yang melihat.

Misterii Pohon Pala

Jika kita sempat mengunjungi taman wisata ini, kita pasti akan tertarik dengan keindahan pohon pala yang tumbuh dihutan ini, karena selain tumbuhnya lurus, pohon pala juga memiliki kayu yang sangat bagus. Namun anehnya, menurut beberapa sumber pohon pala Sangeh konon tidak bisa ditanam ditempat lain. Hingga orang-orang yang ingin memiliki kayu pohon Pala tidak pernah kesampaian.
Ada hal menarik diceritakan oleh para pengunjung dan pengelola Taman Wisata Sangeh tentang sebuah pohon yang telah tua dan akan roboh. Dari perkiraan banyak orang, pohon tersebut akan roboh kearah Pura Bukit Sari, namun kenyataanya semua ternyata melenceng. Awalnya pohon tersebut akan ditebang namun tidak ada yang berani karena takut mendapat kutukan.



"Sekitar awal Januari, akhirnya pohon itu roboh sendiri, mengarah ke barat daya. Persis antara bangunan Bale Kulkul dan Pewaregan, sehingga hanya sedikit sekali menimbulkan kerusakan, hanya pada tembok luar Pewaregan saja. Ini mengherankan karena seharusnya pohon itu tumbang persis di bangunan utama pura," kata Sumohon. Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pule.



Di Bali, pohon pule memiliki banyak keistimewaan karena kayunya sering digunakan untuk keperluan khusus, misalnya, membuat topeng yang dipakai sebagai sungsungan. Masyarakat kadang-kadang ada yang meminta kayu pule itu, kata Subawa. Tetapi, tentu saja tidak boleh begitu saja orang mengambil kayu atau dahannya karena harus disesuaikan dulu hari baiknya serta memberi persembahan sebagai tanda minta ijin.

OBJEK WISATA TANAH LOT



Tanah lot ini merupakan objek wisata yang sangat terkenal karena tanah lot merupakan objek yang mempunyai bongkahan tebing yang berada ditengah pantai yang di atasnya terdapat pura. Bongkahan tebing tersebut pada sore hari tidak dapat dinikmati secara dekat karena adanya gejala alam yang disebut pasang surut. Selain itu, gerakan gelombangnya yang unik dan struktur geologinya yang menarik untuk dikaji.
A.    Lokasi dan Akseibilitas
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan atau 25 km arah barat Kota Denpasar. Secara astronomi terletak antara 08037’10,3” LS dan 115005’13,4” BT. Dari kota Denpasar atau Tabanan, untuk menuju ke lokasi sangatlah mudah karena wisatawan dapat menggunakan jasa taksi, menyewa mobil, motor, atau menggunakan jasa travel untuk menuju lokasi pura. Untuk dapat masuk ke lokasi objek wisata tanah lot maka dikenai biaya masuk sebesar Rp 7.500 untuk turis domestik, dan Rp 10.000 untuk turis asing. Sehingga objek wisata tanah lot  merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat sekitar.
B.     Sejarah
Salah satu pura di Bali yang kerap dikunjungi oleh para pelancong adalah Pura Luhur Tanah Lot. Pura ini terletak di sebuah “pulau” karang di bagian barat Kabupaten Tabanan, tepatnya di Desa Beraban. Menurut legenda, pura yang memiliki nama lain Pura Pakendungan ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Beliau adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pendeta yang berasal dari Blambangan tersebut, selain menyebarkan agama di pulau Bali juga menyebarkan agama  di daerah Lombok yang dikenal dengan sebutan “Tuan Semeru”, merujuk pada sebuah nama gunung di Jawa Timur, yaitu Gunung Semeru.
Kedatangan Dahnyang Nirartha ke Desa Beraban konon karena mengikuti petunjuk sinar suci yang memancar dari arah tenggara. Sinar ini ternyata menuju sebuah mata air suci yang di dekatnya terdapat sebuah batu karang yang berbentuk burung (masyarakat setempat menyebutnya gili beo, yang berarti tanah atau batu karang yang menyerupai burung). Di tempat ini, bersama para pengikutnya Danghyang Nirartha melakukan meditasi dan pemujaan kepada Dewa Penguasa Laut sembari menyebarkan agama Hindu kepada masyarakat setempat.
Kegiatan  Danghyang Nirartha ternyata kurang berkenan di hati pemimpin Desa Beraban, yaitu Bendesa Beraban Sakti. Bersama para pengikutnya, ia berencana menyerang Danghyang Nirartha supaya pergi dari Desa Beraban. Hal itu disebabkan, Bendesa Beraban Sakti iri terhadap Danghyang Nirartha karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Beliaupun menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) sebagai tempat bermeditasi dan membangun pura Pakendungan yang lebih dikenal dengan nama Pura Luhur Tanah Lot. Sedangkan untuk melindungi dirinya dalam bermeditasi beliau juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura.
Menyaksikan kesaktian sang Pendeta, akhirnya Bendesa Beraban takluk dan menjadi pengikut setia Danghyang Nirartha. Oleh karena kesungguhannya, Danghyang Nirartha kemudian memberikan sebuah keris suci yang dikenal dengan nama ”Jaramenara” atau Ki Baru Gajah kepada Bendesa Beraban. Saat ini, keris keramat itu disimpan di Puri Kediri dan diupacarai setiap Hari Raya Kuningan.
 Sedangkan batu karang yang dipindahkan inilah yang kemudian disebut tanah lot, atau tanah di tengah laut. Sementara ular “ciptaan” Danghyang Nirartha masih ada di dalam kompleks pura sampai sekarang. Dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih, memiliki warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun tiga kali lebih kuat dari ular kobra, tetapi karena umumnya ular laut sangat pasif sehingga tidak berbahaya.
C.    Pengertian Tanah Lot
Tanah lot berasal dari dua kata yaitu tanah dan laut.  Tanah yang diartikan sebagai karang seperti pulau kecil (gili), sedangkan Lot atau lod berarti Laut. Tetapi karena suatu pengucapan yang dianggap terlalu panjang dan tidak efektif maka disingkat dengan tanah lot. Jadi Tanah Lot adalah pulau kecil yang terapung di laut. Tanah lot tersebut merupakan tanah yang berupa tebing yang berada di tengah pantai atau tebing yang berada di pinggir laut. Dan di atas tebing tersebut terdapat pura. Pura Luhur Tanah Lot atau biasa disingkat menjadi Pura Tanah Lot merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan, yaitu pura yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai sendi-sendi penjaga pulau dewata.
Pura Tanah Lot merupakan tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Pura ini memiliki ciri khas sebagai pura yang terletak di “tengah” laut (terletak sekitar 50 meter dari pantai ketika pasang). Apabila air laut pasang, maka pura ini akan dikelilingi oleh air, sehingga tampak benar-benar di tengah laut. Apabila ingin menjelajahi keindahan pura, ada baiknya untuk datang pada sore hari, sebab biasanya air laut sedang surut. Sementara pada pagi hari, air laut kerap kali pasang sehingga wisatawan tidak bisa mencapai pelataran pura. Namun, apabila sedang bulan purnama, pada sore hari pun air laut biasanya tetap pasang.
Para pelancong yang berkunjung ke Pura Tanah Lot hanya diperbolehkan memasuki pelataran pura. Bahkan, bagi wanita yang sedang haid/datang bulan dilarang untuk memasuki pura. Hal ini karena tempat tersebut dianggap keramat, sehingga tidak semua orang boleh menjamah ruang pemujaan di dalamnya. Hanya umat Hindu yang akan bersembahyang atau melakukan ritual agama saja yang diperbolehkan memasuki tempat pemujaan. Selain pura, daya tarik lainnya adalah  sumber air tawar, ular suci dan juga keindahan alam seperti sunset.
Sumber air tawar yang disebut Tirta Pabersihan ini merupakan air suci yang dikeramatkan. Sumber air tawar ini, berada di tengah deburan air laut yang asin, yang dapat digunakan oleh para pengunjung maupun umat Hindu untuk menyucikan diri. Di tempat ini, orang-orang dapat mencuci muka atau anggota badan lainnya sembari memanjatkan doa. Konon, dengan cara itu permohonan akan terkabulkan. Daya tarik lainnya adalah ular suci yang menurut cerita merupakan ciptaan Danghyang Nirartha sebagai ular penjaga pura. Setiap orang dapat melihat atau memegang ular ini sambil meletakkan uang receh atau uang koin. Meskipun termasuk ular beracun, tetapi ular tersebut tidak berbahaya. Pada waktu melihat atau memegang ular ini, dapat pula meminta melakukan permohonan.
Apabila beruntung, wisatawan dapat menyaksikan ritual Odalan atau hari jadi Pura Tanah Lot yang diperingati setiap 210 hari sekali. Perayaan Odalan biasanya dilaksanakan mendekati perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Pada perayaan ini, warga Hindu akan berduyun-duyun datang bersembahyang dan memohon berkah di pura ini. Sebagai tempat pemujaan, bagunan pura tersebut memiliki beberapa fungsi yaitu:
  • Candi Tanah Lot sebagai Dang Kahyangan (candi besar Kudus di Bali), karena sejarah dan Penyiwi (Orang-orang yang memperhatikan bait) berasal dari masyarakat lokal dari Kabupaten Tabanan dan sekitarnya.
  • Tanah Lot sebagai candi Segara, karena fungsinya sebagai tempat suci untuk menyembah Bhatara Segara, Allah dengan manifestasi sebagai laut kekuatan Keilahian.
 Fungsi utama bangunan candi terletak di kawasan pura utama. Dimana tempat ini, terdapat sebuah pura utama untuk menyembah Tuhan dalam bentuk Dewa Baruna atau Bhatara Segara, daya laut. Di tanah lot, tempat ibadahnya terdiri dari 5 bangunan pura dengan 3 bangunan candi yang terkenal berada di bagian utara yang digunakan untuk menyembah ke dewa Dang Hyang Nirartha. Ketiga bangunan candi tersebut adalah candi Batu Bolong, candi Batumejan dan candi Enjung Galuh Bait. Untuk dapat membedakan status candi di Tanah Lot, maka dapat diketahui dari sejarah candi, fungsi candi dan urutan pemujaan pada saat upacara diadakan. Dan da
Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati event wisata bertajuk Tanah Lot Spectacular. Berbagai macam perlombaan dan seni pertunjukan diadakan dalam event ini, di antaranya lomba lari 10 kilometer, lomba layang-layang, pertunjukan tari kecak kolosal, serta okokan dan tektekan kolosal.
D.     Fisiografi
Tanah Lot merupakan pantai yang ada dibagian selatan Pulau Bali dengan tebing-tebing pantai yang curam. Kondisi tersebut karena adanya proses abrasi yang sangat aktif, sebagai akibat kekuatan gelombang yang besar dan intensitas yang tinggi. Bukti abrasi yang kuat dapat diamati dari hasil proses yang terdapat pada tebing dan pada dasar di tepi laut. Disalah satu bagian tebing pantai saat ini kadang-kadang terpisah dari daratan Bali. Pada tebing tersebut terdapat bangunan Pura Tanah Lot. Semula, Pura Tanah Lot dengan daratan Bali merupakan satu daratan, namun saat ini terpisah oleh celah hasil abrasi. Akibat proses abrasi yang kuat, maka keberadan Pura Tanah Lot dikhawatirkan akan runtuh. Untuk itu telah diusahakan konsrvasi dengan pembuatan pemecah gelombang yang terbuat dari balok-balok beton, yang biasa disebut tetrapot.
Secara geologis batuan penyusun di Tanah Lot adalah batuan Laharik yang tersusun oleh batu pasir, batulanau dan breksi. Dibeberapa tempat pada dasar tepi laut tersebut terdapat batuan yang menyerupai arang (terbakar). Hal tersebut menunjukkan adanya aktivitas vulkan yang mengeluarkan lava seperti yang sekarang terjadi di Gunung Batur yang berwarna hitam. Akibat letusan yang besar, batuan ini bersama-sama dengan lapili yang lain terlempar ke udara dan mengendap dengan pola bagian bawah kasar diikuti material yang makin halus di atasnya, endapan seperti ini sering disebut “airbone deposite”. Karena pada saat pengendapan terpengaruh oleh aktivitas gelombang atau arus pantai, maka terbentuk struktur perlapisan silang-siur (cross beded).
Apabila diperhatikan pada sisi utara dari tebing Pura Tanah Lot terdapat kenampakan yang menyerupai topografi karst dengan indikator stalaktit dan stalagmit, namun sebenarnya kenampakan tersebut bukanlah stalagtit dan stalagmit asli. Itu adalah usaha untuk mengamankan Pura yang dilakukan dengan cara Grouting, yaitu melalui pengeboran dan menyemprotkan semen cair ke dalam lobang bor.
E.     Kondisi Sosial Budaya
Dari segi sosial budaya, Tanah Lot merupakan tempat pemujaan agama hindu. Sehingga pada hari-hari tertantu diadakan upacara besar. Pada saat dilaksanakan upacara besar, warga yang ada di sekitar Tanah Lot berduyun-duyun saling bahu-membahu untuk melangsungkan upacara, dengan begitu rasa kekeluargaanya menjadi sangat kental.
Sedangkan dari segi ekonomi, Tanah Lot yang menjadi tempat wisata dapat mendatangkan pemasukan bagi pemerintah daerah serta dapat mensejahterakan masyarakat dengan mendirikan toko-toko di sepanjang jalan menuju Tanah Lot. Banyak warga yang menjual sovenir dan makanan, sehingga wisatawan tidak perlu susah atau bingung mencari  sesuatu yang dibutuhkan.
F.     Potensi Tanah Lot
1.         Atraksi
Atraksi yang menjadi daya tarik wisatawan adalah adanya pura yang ada ditengah pantai, ular yang dianggap suci oleh warga sekitar, pantai dengan ombak yang kuat dan sunset. Untuk dapat melihat sunset wisatawan dapat mengunjungi objwk wisata Tanah Lot pada sore hari, tetapi tidak apat melihat pura secara dekat karena air laut sedang pasang. Meskipun begitu, disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Sehingga para wisatwan dapat mekmati pura yang ada disebelah utara pura Tanah Lot.
2.         Aminity
Fasilitas yang terdapat di sekitar kawasan tanah lot ini sangat lengkap seperti art shop, kios-kios suvenir, jasa tattoo temporary, toilet, serta warung makan atau kedai minuman, sehingga wisatawan dapat dengan mudah mencari cinderamata. Berbagai macam tipe penginapan juga banyak tersedia di sekitar pura, mulai dari penginapan kelas melati hingga hotel berbintang.
3.         Aktivitas
Seperti tempat-tempat wisata yang lain yang ada di Bali, tanah lot ini mempunyai beragam aktivitas dari mulai pedagang, jasa angkutan, sampai orang yang menunggu gua dan pura yang didalamnya terdapat ular.